LINGKUNGAN SOSIAL DAN BUDAYA PEMASARAN GLOBAL

Aspek Dasar Budaya
Keputusan pemasaran pada perusahaan yang beroperasi di negara sendiri sangat berbeda dengan apabila ia beroperasi di negara lain, karena setiap negara berbeda dalam hal sosial dan budaya. Semua ini menjadikan pengkajian lingkungan eksternal perusahaan menjadi tugas yang semakin rumit, karena perusahaan semakin memerlukan praktik dan pendekatan yang berbeda-beda di tiap negara.

Perusahaan Di Era Globalisasi
Berikut merupakan contoh kasus perusahaan baik yang melakukan kajian lingkungan sosial budaya :


Kentucky Fried Chicken (KFC) memasuki India pada Juni 1995, tepatnya di Bangalore dan menghadapi banyak protes dan demonstrasi selama bertahun-tahun.
Beberapa diantaranya adalah :
  • Ketidaksetujuan Masuknya Makanan Cepat Saji
Meskipun pemerintah telah mengizinkan masuknya investasi asing di bidang makanan cepat saji pada awal 1990an, masih ada beberapa pihak yang tidak setuju. Alasan ketidaksetujuan ini diantaranya yaitu banyaknya penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan, menjaga bisnis domestik, ketakutan akan invasi budaya, dampak buruk junk food bagi kesehatan, serta dampak ke pertanian dan lingkungan. Para petani mengatakan bahwa KFC telah bertindak tidak etis dengan menawarkan junkfood di negara miskin seperti India, yang memiliki masalah malnutrisi yang parah. Selain itu, ketidaksetujuan juga datang dari pihak lain seperti nasionalis, aktivis lingkungan dan aktivis binatang.
  • Pelanggaran Kandungan MSG
Pelanggaran terhadap peraturan mengenai kandungan MSG dalam makanan. Pada saat itu, Agustus 1995, batas kandungan MSG yang ditentukan oleh Indian Prevention of Food Adulteration Act (IPFAA) untuk makanan cepat saji adalah maksimal 1%. Sedangkan ayam Kentucky mengandung 2,8% MSG. Akibat kasus ini, KFC sempat dicabut surat izin usahanya dan berurusan dengan hukum. Namun pihak KFC terus menyatakan pembelaannya. Akhirnya, pada Desember 1995 pemerintah India menaikkan batas maksimal kandungan MSG dimakanan. Meskipun demikian, aktivis terus mencari isu-isu lainnya untuk menjatuhkan KFC. Kontroversi mengenai MSG dan protes dari para nasionalis baru menghilang pada akhir 1990an, yang digantikan oleh masalah dari PETA.
  • PETA (People for the Ethical Treatment of Animals) India
Mengecam penyiksaan yang dilakukan KFC terhadap ayam di peternakannya. PETA bahkan sempat menyiarkan dokumentasi video pada konferensi pers di Bangalore pada tanggal 9 Oktober 2003. Video ini menggambarkan penderitaan yang dialami ayam-ayam di peternakan KFC, diantaranya memperlihatkan bagaimana ayam ditempatkan di kandang yang sempit dan harus berebutan untuk memperoleh makanan, rekayasa genetika yang dilakukan, tidak adanya pengobatan bagi ayam yang terkena penyakit, penyembelihan tanpa menggunakan anestesia dan kekasaran yang dilakukan oleh pekerja di peternakan. PETA mengklaim KFC sebagai pembunuh ayam terbesar di dunia. 
  • Menghadapi Banyak Kasus
KFC menghadapi banyak kasus selama bertahun-tahun awalnya di India, yang dikarenakan kurangnya analisis terhadap lingkungan eksternal, diantaranya :
  1. Sosial budaya : budaya, nilai, institusi sosial, lingkungan.
  2. Politik-hukum : sentimen proteksi, regulasi kandungan MSG.
  3. Ekonomi : pendapatan perkapita.
Sehingga KFC mengalami kerugian yang cukup besar, baik karena kasus hukum, tindakan vandalisme dan image perusahaan.

Disimpulkan bahwa kemajuan masyarakat dipengaruhi oleh nilai-nilai budaya di era global. Kondisi tersebut sangat menarik yang dapat dikembangkan oleh para pembisnis di lapangan. Perlu disadari bahwa bangsa-bangsa mampu memenangkan persaingan di era global jika memiliki kemampuan menggali nilai-nilai positif budaya lokalnya.


Sumber :

https://id.wikipedia.org/wiki/KFC (diakses 24 Oktober 2020, 16:35)



Komentar

Postingan populer dari blog ini

STRATEGI MEMASUKI PASAR GLOBAL DAN BEREKSPANSI

Pengelompokan Segmentasi dan Target Pasar Serta Peluang dan Tantangan AQUA di Pasar Global